Friday, November 25, 2011

Ally McBeal



Bagi teman-teman yang gak tahu, Ally McBeal ini film seri. Aku nonton pas jaman... SD atau SMP, ketika bahasa inggris masih bobrok dan mengandalkan teks bahasa Indonesia di layar kaca. Entah kenapa, tiba-tiba kangen lagi sama film ini, dan akhirnya nonton lagi.

Buatku, nonton film ini sama kayak nostalgia. Nostalgia tentang sekolah, nostalgia tentang hidupku jaman SMP, nostalgia tentang kisah cinta.

Well, Ally di sini digambarkan sebagai seorang yang pernah memiliki teman masa kecil yang menjadi pacarnya, kemudian putus karena si pacar memutuskan bekerja di kota lain yang nun jauh di sana.

Ally kemudian bertemu lagi dengan si mantan karena bekerja di perusahaan yang sama. Ternyata si mantan sudah menikah. Jadilah kehidupan Ally diwarnai dengan lika-liku percintaan di kantor.

With him around and being in the same office makes her retrieved back to the past, remember what they used to be before, and somehow... she found out why he went to another city few years ago. He left her because he met another girl whom he wanted to marry.

Nonton film ini bikin aku susah buat move on dan terus membandingkan kisahku dengan kisah Ally. Plus, lagu-lagunya yang mellow mellow sendu tapi nusuk ke lubuk hati.

So, walau menyenangkan mengikuti kisah yang lucu dan karakter yang beragam, aku ga bisa nonton film ini terus-terusan... moodku bisa ikut terpengaruh dan pikiranku bisa terbang melayang-layang.

Aku belum tamat nonton film ini, tapi dari film ini aku belajar:
1) the truth will always surface... in times when we least expect it.
2) love is complicated.
3) man talks about woman, woman talks about man. It's normal.
4) it's normal to have a dream, but you need to face the reality no matter how bad and how hard it is.
5) be happy, be positive, and be honest.

"We're not only wired to want what we can't have, but we're also wired to want what we really don't want."
– Ally

"Maybe I'll share my life with somebody... maybe not.
But the truth is, when I think back of my loneliest moments,
there was usually somebody sitting there next to me."
– Ally


Thursday, November 24, 2011

The Change Up



Film ini menceritakan tentang 2 pria yang bersahabat. Mitch dan Dave.

Mitch sebagai pria single yang hidup bebas dan mandiri. Bekerja sebagai seorang aktor membuat ia dikelilingi berbagai perempuan yang datang dan pergi dalam hidupnya. Dave sebagai pria yang telah berkeluarga, memiliki istri yang cantik dan tiga orang anak, dua di antaranya kembar.

Suatu hari, Mitch dan Dave bertemu dan berbincang-bincang mengenai kehidupan mereka dan mengeluh tentang hidup mereka masing-masing. Hingga pada akhirnya mereka ingin bertukar hidup.

Mitch iri pada kehidupan Dave yang stabil, memiliki istri yang cantik dan keluarga bahagia; sedangkan Dave iri pada kehidupan Mitch yang bebas, tidak memiliki komitmen, dan bisa bersama perempuan yang berbeda-beda.

Suatu pagi, hal itupun terjadi. Mitch menjadi Dave dan Dave menjadi Mitch.
Cerita pun dimulai. Dimana Mitch menjalani kehidupan Dave dengan segala suka duka seorang ayah dan suami, dan Dave menjalani kehidupan Mitch yang serba bebas.

Film ini rada jorok sebenernya. Aku juga bingung, kok bisa-bisanya ga disensor sama sekali. Anyway, inti ceritanya sebenarnya lumayan menarik dan mengajak aku untuk berpikir.

Kata orang, rumput tetangga itu selalu terlihat lebih hijau.
Pepatah lama juga mengatakan, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan.

Seindah-indahnya kehidupan orang lain, kita sebenarnya tidak tahu apa masalah yang mereka alami sehari-hari.

We have not been in their shoes, and until we do we will not be able to understand how they live their life and cope with it.

Lesson to learn:
Every one of us has our limits, and only we can cope with it.
We will not be able to cope with others' and they will not be able to cope with ours.
Therefore, love your life, with every bits and pieces of it, no matter how hard it may be.

Cheers :)


Wednesday, November 23, 2011

Ps: I Love You


Buku ini sudah lama terbitnya, sejak tahun 2004.
Aku membeli dan membaca buku ini karena aku tertarik dari sinopsisnya.

"What if the person that you love so much suddenly passed on?"
"How do you cope with your spouse's death?"

Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan dalam benakku.
Sedih rasanya membayangkan orang yang kita sayangi, belahan jiwa, kekasih hati pergi meninggalkan kita dan meninggalkan dunia ini.

Buku ini menceritakan kisah cinta pasangan Gary & Holy, yang telah menikah selama 9 tahun lamanya.
Ketika Gary harus pergi meninggalkan dunia, Holy merasa hidupnya hancur berantakan.

Gary tahu bahwa Holy tidak dapat menjalani hidupnya sendirian, maka ia meninggalkan surat-surat untuk Holy.
Surat-surat untuk setiap bulan selama setahun lamanya.
Hingga tiba saatnya bagi Holy untuk menjalani hidupnya tanpa Gary.

Aku menangis waktu membaca buku ini.
Ketika filmnya ditayangkan, aku nonton sendirian di bioskop.
Alur cerita filmnya agak berbeda dengan bukunya, tetapi tetap berakhir dengan baik.

It's a very touching and sweet love story.